Jumat, 09 September 2011

SEDULUR 4 5 PANCER

Sedulur Papat Sunan Kalijaga

| 0 comments

sunan kalijagawihans.info | wihans.web.id | wihans.com | wihans.net - Siang dan malam keempat pendekar gaib ini setia menunggu kita. Saat genting dan bahaya, dia menyeret kita ke tempat yang aman. Saudara penjaga gaib ini bukan jin bukan pula gendruwo. Semakin lama belajar ajaran-ajaran leluhur Jawa, kita akan semakin terkagum-kagum pada para nenek moyang. Ilmu yang mereka ajarkan tidak bertentangan dengan agama, bahkan sesuai dan memperkaya pemahaman agama yang kita anut.

Sayangnya banyak yang masih memandang sebelah mata ajaran para leluhur Jawa ini. Bahkan ada yang menuduhnya sebagai syirik, khurofat dan takhayul. Para penuduh ini mungkin lupa, bahwa ajaran Jawa disampaikan secara sederhana agar mudah dipahami orang Jawa. Memang, para leluhur kita kadang tidak fasih melafalkan kata-kata Arab. Para leluhur ini juga orang yang masih gagap iptek. Namun, jangan salah sangka dulu.

Dari segi kebijaksanaan, ngelmu batin dan olah rasa para nenek moyang kita dulu bisa diandalkan. Mereka adalah para waskita yang mampu membangun candi Borobudur, Prambanan dan mampu membuat sebuah bangunan dengan ketepatan geometris dan geologis. Tidak kalah oleh nenek moyang bangsa Mesir yang mampu membangun piramida, atau nenek moyang suku Inca, bangsa Peru yang bisa membangun Manchu Picchu.

Saat agama Islam masuk ke nusantara, sementara di Jawa saat itu sudah berkembang agama Hindu, Budha dan berbagai kepercayaan animisme, dinamisme, politeisme. Islam melebur secara pelan dan damai, berasimilasi serta berosmosis tanpa pertumpahan darah. Islam agama damai dan tidak memaksa. Orang Jawa bersifat pasrah, sumeleh, sumarah, ikhlas dan mengandalkan rasa pangrasa. Jadi? Klop sudah!

Bagi orang Jawa, masuknya Agama Islam yang kaya dengan aspek kebatinan (tasawuf) sangatlah tepat. Orang Jawa pun tidak kebingungan dengan ajaran-ajaran mistik yang ada di dalamnya. Namun orang Jawa berhasil menyederhanakan ajaran-ajaran mistik ini dengan terminologi dan kalimat-kalimat sederhana dan mudah dimengerti. Harap maklum saja, orang Jawa dulu mayoritas hidup di pedesaan yang sederhana dan tidak banyak berwacana ilmiah.

Salah satu ajaran Kejawen yang membahas tentang adanya malaikat pendamping hidup manusia adalah SEDULUR PAPAT LIMO PANCER. Pancer adalah tonggak hidup manusia yaitu dirinya sendiri. Diri kita dikelilingi oleh empat makhluk gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang setia menemani hidup kita. Mulai dilahirkan di dunia hingga kita nanti meninggal dunia menuju alam barzakh (alam kelanggengan).

Sebelum hadirnya agama Islam, orang Jawa tidak memahami konsep malaikat. Maka mereka menyebut malaikat penjaga manusia dengan sedulur papat. Konsep “sedulur papat” ini oleh orang Jawa ditamsilkan melalui sebuah pengamatan/niteni.

Mulai saat janin tumbuh di perut ibu, janin dilindungi di dalam rahim oleh ketuban. Selanjutnya adalah ari-ari, darah dan pusar. Itulah saudara manusia sejak awal dia hidup dan selanjutnya “empat saudara” ini kemudian dikubur. Namun orang Jawa Percaya bahwa “empat saudara” ini tetap menemani diri manusia hingga ke liang lahat.

Karena Air Ketuban adalah yang pertama kali keluar saat ibu melahirkan, orang Jawa menyebutnya SAUDARA TUA. Saudara ini melindungi jasad fisik dari bahaya. Maka ia adalah SANG PELINDUNG FISIK.

Selanjutnya yang lebih MUDA adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Ia melingkupi tindakan janin dalam rahim yang kemudian mengantarkan kita ke tujuan. Maka ia adalah SANG

PENGANTAR.

Saudara kita selanjutnya adalah DARAH. Darah ini membantu janin kecil untuk tumbuh berkembang menjadi bayi lengkap. Darah adalah SARANA DAN WAHANA IRADAT-NYA pada manusia. Darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah disebut dengan PEMBANTU SETIA MANUSIA MENEMUKAN JATI DIRINYA SEBAGAI HAMBA TUHAN, CERMIN TUHAN (Imago Dei).

Saudara gaib kita terakhir adalah pusar. Menurut pemahaman Kejawen, pusar adalah NABI. Pusar secara biologis adalah tali yang menghubungkan perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Pusar mendistribusikan makanan yang dikonsumsi ibu ke bayi. Pusar dengan demikian MENDISTRIBUSIKAN WAHYU “IBU” MANUSIA yaitu Gusti Allah SWT kepada diri kita.

Keempat saudara gaib ini sesungguhnya adalah EMPAT MALAIKAT PENJAGA manusia. Yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita. Maka, tidak salah bila Anda menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka. Secara gaib, Tuhan mmeberikan pengajaran tidak langsung kepada hati kita. Namun melalui mereka pengajaran itu disampaikan.

Keempat penjaga (malaikat) itu adalah:

JIBRIL (Penerus informasi Tuhan untuk kita),
IZRAFIL (Pembaca Buku Rencana Tuhan untuk kita),
MIKAIL (Pembagi Rezeki untuk kita) dan
IZRAIL (Penunggu berakhirnya nyawa untuk kita).

Keempat malaikat itu oleh orang Jawa dianggap sebagai SEDULUR karib hidup manusia. Bila kita paham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar”. Perjalanan menembus langit ketujuh hakikatnya adalah perjalanan “diri palsu” menuju “diri sejati” dan menemukan SANG AKU SEJATI, YAITU DIRI PRIBADI/ TUHAN.

Untuk menemukan SANG AKU SEJATI (limo pancer) itulah kita ditemani oleh EMPAT SAUDARA GAIB/MALAIKAT PENUNGGU (sedulur papat). Lantas dimana mereka sekarang? Mereka sekarang sedang mengawasi Anda. Berdzikir mengagungkan asma-Nya. Kita bisa menjadikan mereka sedulur paling akrab bila paham bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Caranya? Pejamkan mata, matikan seluruh aktivitas listrik di otak kiri dan kanan dan hidupkan sang AKU SEJATI yang ada di dalam diri Anda. Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk berkomunikasi dengan para sedulur gaib nan setia ini.

Bagaimana tidak setia, bila kemanapun kita berada disitu keempatnya berada. Bila kita berjalan, mereka terbang. Bila jasad kita tidur, mereka akan tetap melek ngobrol dengan ruh kita. Maka, saat bangun tidur di siang hari pikiran kita akan merasa fresh sebab ruh kita akan kembali menjejerkan diri kita dengan iradat-Nya. Sayang, saat waktu beranjak siang polusi nafsu/ego lebih dominan sehingga kebeningan akal pikiran semakin tenggelam.

Bagaimana agar hidup kita selalu ingat oleh kehadiran sedulur papat ini yang setia menjaga kita? Sunan Kalijaga memiliki kidung bagus:

Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekakaken sedya
Pan kuwasanipun adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kuwasaneki
Anekaken pangarah

Ponang getih ing rahina wengi
Angrowangi Allah kang kuwasa
Andadekaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu uyu sambawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalimane pancer wus dadi sawiji
Nunggal sawujudingwang

(Ada nyanyian tentang saudara kita yang merawat dengan hati-hati. Memelihara berdasarkan kekuasaannya. Apa yang dicipta terwujud. Ketuban itu menjaga badan saya. Menyampaikan kehendak dengan kuasanya. Adik ari-ari tersebut memayungi perilaku berdasar arahannya.

Darah siang malam membantu Allah Yang Kuasa. Mewujudkan kehendak-Nya. Pusar kekuasaannya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk saya. Memenuhi permintaan saya. Maka, lengkaplah empat saudara itu. Kelimanya seagai pusat sudah jadi satu. Manunggal dalam perwujudan saya saat ini)

Kamis, 08 September 2011

TASBIH MALAIKAT: Sebuah Perjalanan Ruhani Menembus Dimensi

Penulis: Hongmankim(hongmankim@yahoo.co.id)
or my master Email: halilintar280579@yahoo.com
atau sms/telp ke 02293930036

Sebelumnya saya hongmankim hanya ingin berbagi pengalaman, karena sangat banyaknya sms, telp, email, Banyak yang bertanya siapakah mas halilintar tersebut, nama yang diberikan oleh orang tua beliau adalah Sayyid Ali Halilintar Izroil al Khan bin Basyarah bin Dzazuli, beliau sanadnya langsung ke Rosulullah SAW, keturunan Arab-Jawa (ayah) dan Arab-Sunda (ibu)…beliau adalah orang yang low profile, friendship dengan banyak kalangan atas dan bawah,….banyak para guru, dan habib-habib di nusantara, luar Indonesia (malaysia, brunei, Hongkong, singapura, mesir, irak, dll) yang belajar kebeliau….sehingga membuat dirinya bingung dan kerepotan padahal menurut beliau dia masih hijau, muda dan ilmupun punya masih jauh dari tataran sempurna……

Berikut adalah perjalanan ruhani berkenalan dengan dimensi berbagai alam….sewaktu desember tahun 2009, kami (hongmankim, Hj Agung, Ronni Samuel, Yusuf Al Rohman) khatam beberapa ilmu dan saat itu kami mencoba menembus alam dimensi malaikat dengan berbagai macam cara namun hasilnya nihil, yang ada kami hanyalah terdampar di sebuah dimensi astral para makhluq Allah lainnya seperti halnya JINN.

Namun saat kami mencoba benar-benar membenahi diri semua do’a, hijib, saefi, qasam dsb, bulan januari 2010, Guru kami, tanpa angin/hujan menelpon kami untuk berkumpul..di Pantai Selatan Sukabumi, dikira kami mau wisata/pengisian khatam ilmu…namun sesaat kami berkumpul, beliau berkata:’maukah ku ajak menembus dimensi malaikat, iblis, di bumi dan langit, karena sudah lama tidak silaturahmi”.. dalam pikiran kami, semua itu tidak mungkin (bercanda)…biar bagaimana kami manusia biasa& bukan orang suci, dan level kami masih sangat jauh dibawah itu…

Kemudian Kami berkomentar: “andai Ali sendiri saja, kami yakin bisa..tapi kami???dengan apa kita terbang dengan do’a Harut Marut??, sedangkan do’a dari Harut Marut tidak boleh digunakan seperti yang di ungkapkan Rosulullah Saw dalam “KITAB AL QAUL AL MUUSADDAD FI ADZ DZUBB’AN MUSNAD AHMAD”karena akibatnya kita bisa langsung dihukum siksa oleh Allah Kontan seperti Pemberi Ilmu (Harut Marut), apalagi karena memasuki Koloni Langit???? Beliau hanya tersenyum dan berkata:”sudahlah, mari kita shalat hajat Taubat, Syukur, Ikhlas dan Hajat Saefi”…karena tak mau berdebat akhirnya kamipun pasrah…dan mencoba mengejar beliau yang pergi meninggalkan kami ke tengah Deburan Ombak (dengan Ilmu Saefi Asma Sulthonin Bahri wa Barr).. setelah ditengah laut maka kami berempat dengan Mas Ali melakukan shalat sebagai Imam, kami melakukan Shalat dan Berdzikir di Tengah laut Pantai Selatan dengan dikelilingi deburan ombak….

Setelah 1jam berlalu dan dzikir sedang berlangsung…tanpa tedeng aling-aling terjadi hujan sangat lebat dan ombakpun membesar…saat itu pula portal cahaya terbuka..dan semakin membesar memenuhi lautan….berjuta-juta makhluq keluar dari cahaya tersebut..dan memperkenalkan diri…baik dari golongan malaikat Ruhaniyah, Huruf, Asma, Ayat ….mereka mengucapkan salam, dan berkata” wahai makhluk Allah (malaikat SAMSAIL AS)..hendak kemanakah kalian, mas Ali pun menjawab wahai makhluk suci, bawalah kami untuk mengenal makhluk-makhluk Allah Lainnya di Laut, saat itupula SHADLUQAN AS (sang Malaikat penjaga lautan) membawa kami memasuki portal cahaya antar dimensi untuk mengenal makhluk-makhluk Allah Lainnya di Laut..”Subhanallah”disana kami dikenalkan makhluk Air (Jin”Air, Ikan dan Putri Iblis yang terusir dari Surga dan terikat berjuta-juta tahun, yang dilemparkan oleh Ashif Bin Bakhroya, wakil Nabiyullah Sulaiman AS dan Putri tersebut Lebih kita Kenal adalah Kanjeng Gusti Ratu Kidul)

Setelah itu kami pamit dan diantarkan ke Malaikat DZUL QARNAIN AS (penjaga bumi dan ditugaskan untuk menerima do’a-do’a para makhluq Allah SWT) untuk melihat dimensi lapisan bumi dan kubur dan di dimensi tersebut kami berjumpa dengan RIFYAIL AS yang ruku sampai akhir jaman dan mengucapkan: “SUBHANAL MALIKIL QUDDUS ROBBUL MALA’IKATI WAR RUH.ROBB MA ABADNA-KA HAQQO IBADATI-KA”…kemudian kami di antar kelangit dunia/pertama dan bertemu dengan Malaikat, kami bertanya wahai Ali siapakah dia?? Dialah DZUN NURAIN AS., yang disebut Rosulullah SAW malaikat yang agung dan bertugas menyampaikan doa-do’a para makhluq dari malaikat DZUL QARNAIN AS.

Selanjutnya DZUN NURAIN AS., mengantarkan kami ke setiap lapis langit, namun kami hanya mencapai langit ke 3 dikarenakan kekeruhan Jiwa kami sendiri, sedangkan Khan dan DZUN NURAIN AS., meneruskan ke lapis selanjutnya….namun pengalaman menakjubkan yang disampaikan kami maupun Ali ini adalah

Saat memasuki potral cahaya dimensi langit dunia/pertama terlihat para malaikat yang menjaga dan sebanyak bintang dan terdengar suara tasbih, tahlil dan takbir. Kemudian kami bertanya apa yang mereka ucapkan, dengarlah dengan kesucian batinmu sehingga jasadmupun mendengar…maka terdengarlah lantunan “Subhana robbina al a’la, dzil malakil wal malakut”
Dan setip shaff (Barisan) tahap 1; terdengar ucapan :”Subhanal malik dzil muluk
Barisan tahap 2;Subhana dzil ‘izzati wal jabarut, dan 70.000 lapis dan terdiri dari 70.000 lapis…suara tasbihnyapun berbeda-beda…dan setiap lapis terdiri dari 70.000 lapis cahaya dan 70.000 malaikat, dan lapisan tersebut terus secara integral…sangatlah berlapis

Potral cahaya dimensi Lapis langit kedua; kami lihat penghuninya (para malaikat) sejumlah tetesan hujan yang bertebaran di angkasa dari Timur ke barat dan tiada henti dan tiada henti pula mengucapkan: “Subhanahu dzil’izzati, wal jabarut wa ta’ala”

Lapis langit ketiga: Terlihat penghuni (para malaikat) bermetrix-metrix ton pasir yang tidak terhingga yang mengisi langit berdo’a sepenuh hati mengucapkan“Subhanahu wabihamdihi al hayyil ladzi layamut”

Potral cahaya dimensi Lapis langit keempat: Para penghuninya bershaf-shaf banyaknya dan berwujud bidadari yang sangat cantik, elok, aduhai, luarbiasa dan mereka mengucapkan“Subhanahu lahaula wala quwwata illa billah”, Disaat hati kami berempat tergoda karena keindahan yang tiada tandingannya…karena wanita di bumi belum ada apa-apanya kecantikannya…maka saat itu juga kami di usir dan kembali ke Lapis Ke3

Berikut adalah petikan kisah Khan:
Potral cahaya dimensi Lapis langit kelima: Para penghuni malaikat berlipat ganda dari seluruh makhluk yang diciptakan, diantaranya terdapat malaikat penulis amal, dan mereka mengucapkan“Subhanahu muhyil mauta wa huwa ‘ala kulli syai’in qodir
Potral cahaya dimensi Lapis langit keenam: Ada Pasukan Allah dan bala tentaranya yang sangat besar dan mengucapkan“Subahanal maliki quddus”
Potral cahaya dimensi Lapis langit ketujuh: terdiri dari pasukan malaikat muqorobin AS“Subhanalladzi mala’as samawat as sab’iwal aradhin as sabi’I ‘izzatan wa waqaran”
Potral cahaya dimensi Lapis Langit Kedelapan: Terdiri dari malaikat penjunjung Arsy al Karubbiyun
Saat di lapis ke-8 Malaikat MAITOTORUN AS pejaga Lapis ke 8 dan bi alfi alfi MAITOTORUN AS (pasukan malaikat yang ber-juta”jumlahnya dengan wajah yang sama dengan Sayyidina MAITOTORUN AS/pemimpinnya, berkata: aku mendapatkan pesan untukmu dari Allah Ali:”Sayyid Ali, hanya Kakek buyutmu Rosulullah SAW dan Adam AS yang dapat bertemu denganNYA & yang dapat Berdekatan hanyalah adalah NUR MUHAMMAD dan NUR Ali, Usman, Abu Bakar, Utsman. Dan hasan-husein dan 12 imam… Andai kata memaksakan diri, engkau akan di bunuh oleh Para Malaikat, bila tidakpun…tidak ada satupun Makhluk yang tahan akan Cahaya Allah dan langsung terbakar…begitu pula kami para malaikat….. bersyukurlah dan berbahagialah engkau selaku manusia karena hanya para Auliya yang Maqomnya sempurna tak terbatas, bisa mencapai lapisan ini…maka dengan langkah gontai beliaupun menemui kami dan selanjutnya kamipun kembali ke dimensi Dunia manusia…

Potral cahaya dimensi Lapis Langit Kesembilan: Tempat bersemayamnya Sang Khaliq

Berikut sebagian pengalaman Kami, kesemuanya menggunakan saefi Asma Sulthonin Bahri wal Barr wal Masryik minal Maghribh dan Sulthonin Saefi bersama guru kami, semoga menjadi pembelajaran tentang sebagian nama malaikat dan kondisi setiap lapis langit yang kami share….serta sangat pentingnya dan utamanya Tasbih di mata para malaikat dan Allah SWT. Serta menjaga kebersihan raga dan batin….karena hanya dengan hal tersebut semua ilmu dapat terkuasai dan mencapai maqom yang tinggi…dan Kesemuanya agar kita tahu kebesaran dan keluasan ilmu Allah SWT…